Senin, 19 Juni 2017

Sejarah Almakmun

PERADABAN ISLAM DI MASA AL-MAKMUN

1.     I.         PENDAHULUAN
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di bumi. Proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam sebagaimana termaktub dalam Al Qur`an dan terjabar dalam Sunnah Rasul bermula sejak Nabi Muhmmad SAW menyampaikan ajaran tersebut pada umatnya.
Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dibagi dalam lima periodisasi, yaitu periode pembinaan pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW, periode pertumbuhan pendidikan Islam yang berlangsung sejak Nabi Muhammad SAW wafat sampai masa akhir Bani Umayyah, periode kejayaan (puncak perkembangan) pendidikan Islam yang berlangsung sejak permulaan Daulah Abbasiyah sampai jatuhnya Baghdad, periode kemunduran pendidikan Islam, yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon yang ditandai dengan runtuhnya sendi-sendi kebudayaan Islam dan berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan ke dunia Barat dan periode pembaharuan pendidikan Islam yang berlangsung sejak pendudukan Mesir oleh Napoleon sampai masa kini yang ditandai dengan gejala-gejala kebangkitan kembali umat dan kebudayaan Islam.
Dalam makalah ini akan dibahas Sejarah Pendidikan Islam pada masa Al-Ma’mun yang berlangsung sejak permulaan Daulah Abbasiyah yang diwarnai oleh berkembangnya ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah serta memuncaknya perkembangan kebudayaan Islam.
Pembahasan pada masa ini merupakan rangkaian pembahasan Sejarah Pendidikan Islam, Karena pada hakikatnya suatu peristiwa sejarah seperti halnya Sejarah Pendidikan Islam selalu berkaitan dengan peristiwa lainnya yang saling berhubungan yang mengakibatkan terjadinya rentetan peristiwa serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.
Semoga dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan tentang peristiwa sejarah khususnya Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Al-Makmun.

1.     II.      RUMUSAN MASALAH
A.     Riwayat Hidup Al-Makmun?
B.     Perluasan Daerah Islam Selama Pemerintahan Al-Makmun?
C.    Sistem Ketatanegaraan Al-Makmun?
D.    Bagaimana Masa kejayaan al-Makmun?

1.     III.   PEMBAHASAN
A.     A.    Riwayat Hidup Al-Ma’mun
Al-Makmun Abdullah Abu Al-Abbas bin Ar-Rasyid, dilahirkan pada tahun 170 H, tepat pada malam jum’at di pertengahan bulan Rabi’ul Awwal. Pada malam itu bersamaan dengan kematian Al-Hadi dan digantikan oleh ayahnya, Ar-Rasyid.
Ibunya adalah mantan budak yang kemudian dikawini oleh ayahnya. Namanya Murajil, dia meninggal saat masih dalam keadaan nifas setelah melahirkan Al-Ma’mun, sejak kecil Al-Ma’mun telah belajar banyak ilmu. Dia menimba ilmu hadits dari ayahnya dari Hasyim, dari Ibad bin Al-Awam, dari Yusuf bin ‘Athiyyah, dari Abu Mu’awiyah adh-Dharir, dari Ismail bin ‘Aliyah, Hajjaj Al-A’war dan Ulama-ulama lain di zamannya.
Al-Yazidi adalah orang yang menggemblengnya. Dia sering kali mengumpulkan para fukaha dari berbagai penjuru negeri. Dia memiliki pengetahuan yang sangat luas dalam masalah fiqih, ilmu bahasa arab, dan Sejarah umat manusia. Saat dia menjelang dewasa, dia banyak bergelut dengan ilmu filsafat dan ilmu-ilmu yang pernah berkembang di yunani sehingga membuatnya menjadi seorang pakar dalam bidang ilmu ini. Ilmu  filsafat yang dia pelajari telah menyeretnya kepada pendapat yang menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk.
Dia adalah tokoh Bani Abbasiyyah yang paling istimewa dalam kemauannya yang kuat, kesabaran, keluasan ilmu, kecemerlangan ide, kecerdikan, kewibawaan, keberanian dan ketolerannya. Dia memiliki kisah hidup panjang yang penuh dengan kebaikan-kebaikan. Sayangnya jejak kehidupannya yang demikian baik sedikit tercemari dengan peristiwa yang menggemparkan saat dia mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk.
Tidak seorang pun dari khalifah Bani Abbasiyyah yang lebih pintar darinya. Dia adalah seorang pembicara yang fasih dan singa podium yang lantang. Tentang kefasihannya dia berkata, “Juru bicara mu’awiyah adalah ‘Amr bin Ash, juru bicara Abdul Malik adalah Hajjaj, dan juru bicara saya adalah diri saya sendiri.” Disebutkan bahwa di dalam Bani Abbas itu ada Fatihah (pembuka), wastilah (penengah), dan Khatimah (penutup). Adapun pembukanya adalah As-Saffah, penengahnya adalah Al-Makmun dan penutupnya adalah Al-Mu’tadhid. [1]

1.     B.     Perluasan Daerah Islam Selama Pemerintahan Al-Ma’mun
Al-Makmun Khalifah Penyokong Ilmu Pengetahuan dan menempatkan para intelektual dalam posisi yang mulia dan sangat terhormat. Di era kepemimpinannya, Ke khalifahan Abbasiyah menjelma sebagai adikuasa dunia yang sangat disegani. Wilayah kekuasaan dunia Islam terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tem bok Besar Cina di Timur. Dalam dua dasawarsa kekuasaannya, sang khalifah juga berhasil menjadikan dunia Islam sebagai penguasa ilmu pengetahuan dan peradaban di jagad raya.
Khalifah Abbasiyah ketujuh yang mengantarkan dunia Islam pada puncak penca paian itu bernama Al-Ma’mun. Ia di kenal sebagai figur pemimpin yang dianuge rahi intelektulitas yang cemerlang. Ia menguasai beragam ilmu pengetahuan. Kemampuan dan kesuksesannya mengelola pemerintahan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah peradaban Islam.
Berkat inovasi gagasannya yang brilian, Baghdadibu kota Abbasiyah menjadi pusat kebudayaan dunia. Sang khalifah sangat menyokong perkembangan aktivitas keilmuan dan seni. Perpustakaan Bait Al-Hikmah yang didirikan sang ayah, Khalifah Harun Ar-Rasyid disulapnya menjadi sebuah universitas virtual yang mampu menghasilkan sederet ilmuwan Muslim ng melegenda.
Khalifah yang sangat cinta dengan ilmu pengetahuan itu mengundang para ilmuwan dari beragam agama untuk datang ke Bait Al-Hikmah. Al-Ma’mun menempatkan para intelektual dalam posisi yang mulia dan sangat terhormat. Para filosof, ahli bahasa, dokter, ahli fisika, matematikus, astronom, ahli hukum, serta sarjana yang menguasai ilmu lainnya digaji dengan bayaran yang sangat tinggi.
Dengan insentif dan gaji yang sangat tinggi, para ilmuwan itu dilecut sema ngatnya untuk menerjemahkan beragam teks ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa seperti Yunani, Suriah, dan San sekerta. Demi perkembangan ilmu pengetahuan, Al-Ma’mun mengirim seorang utusan khusus ke Bizantium untuk mengumpulkan beragam munuskrip termasyhur yang ada di kerajaan itu untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Ketika Kerajaan Bizantium bertekuk lutut terhadap pemerintahan Islam yang dipimpinnya, sang khalifah memilih untuk menempuh jalur damai. Tak ada penjarahan terhadap kekayaan intelektual Bizantium, seperti yang dilakukan peradaban Barat ketika menguasai dunia Islam. Khalifah Al-Ma’mun secara baikbaik meminta sebuah kopian Almagest atau al-kitabu-l-mijisti (sebuah risalah tentang matematika dan astronomi yang ditulis Ptolemeus pada abad kedua) kepada raja Bizantium.[2]

1.     C.    Sistem Ketatanegaraan Al-Makmun
Al-Makmun pengganti Ar-Rasyid, dikenal sebagai Khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani beliau Menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karyanya yang terpenting adalah pembangunan bait al-hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Makmun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.[3]
Untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan saat itu, Khalifah Al-Makmun memperluas Baitul Hikmah (Darul Hikmah) yang didirikan ayahnya, Harun Ar-Rasyid, sebagai Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia. Baitul Hikmah diperluas menjadi lembaga perguruan tinggi, perpustakaan, dan tempat penelitian. Lembaga ini memiliki ribuan buku ilmu pengetahuan.
Lembaga lain yang didirikan pada masa Al-Makmun adalah Majalis Al-Munazharah sebagai lembaga pengkajian keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana khalifah. Lembaga ini menjadi tanda kekuatan penuh kebangkitan Timur, di mana Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan dan puncak keemasan Islam.
Sayangnya, pemerintahan Al-Makmun sedikit tercemar lantaran ia melibatkan diri sepenuhnya dalam pemikiran-pemikiran teologi liberal, yaitu Muktazilah. Akibatnya, paham ini mendapat tempat dan berkembang cukup pesat di kalangan masyarakat.
Kemauan Al-Makmun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tidak mengenal lelah. Ia ingin menunjukkan kemauan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat tradisi Yunani. Ia menyediakan biaya dan dorongan yang kuat untuk mencapai kemajuan besar di bidang ilmu. Salah satunya adalah gerakan penerjemahan karya-karya kuno dari Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika, dan filsafat alam secara umum.
Ahli-ahli penerjemah yang diberi tugas Khalifah Al-Makmun diberi imbalan yang layak. Para penerjemah tersebut antara lain Yahya bin Abi Manshur, Qusta bin Luqa, Sabian bin Tsabit bin Qura, dan Hunain bin Ishaq yang digelari Abu Zaid Al-Ibadi.
Hunain bin Ishaq adalah ilmuwan Nasrani yang mendapat kehormatan dari Al-Makmun untuk menerjemahkan buku-buku Plato dan Aristoteles. Al-Makmun juga pernah mengirim utusan kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Selain para pakar ilmu pengetahuan dan politik, pada Khalifah Al-Makmun muncul pula sarjana Muslim di bidang musik, yaitu Al-Kindi. Khalifah Al-Makmun menjadikan Baghdad sebagai kota metropolis dunia Islam sekaligus pusat ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, peradaban Islam, dan pusat perdagangan terbesar di dunia selama berabad-abad lamanya.[4]

1.     D.    Masa Kejayaan Al-Makmun
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan anaknya Al-Makmun (813-833M). Setelah ayahnya memerintah negara dalam keadaan makmur, kekayaannya melimpah, dan keamanan terjamin, walaupun masihn adan juga pemberontakan.[5]
Dalam fase keemasan inilah lahir berbagai ilmu Islam, dan telah diterjemahkan berbagai ilmu penting kedalam bahasa Arab.[6] Ilmu-ilmu umum masuk kedalam Islam melalui terjemahan dari bahasa Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab, disamping bahasa india. Pada masa pemerintahan Al-Makmun, pengaruh Yunani sangat kuat. Di antara para penerjemah yang masyhur saat itu adalah Hunain bin Ishak, seorang kristen Nestorian yang banyak menerjemahkan buku-buku berbahasa Yunani ke bahasa Arab. Ia menerjemahkan kitab Republik dari Plato, dan kitab Katagori, Metafisika, Magna Moralia dari Aristoteles.
Lembaga pendidikan dimasa dinasti Abbasiyah mengalami perkembangan dan kemajuan sangat pesat. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak masa bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Disamping itu kemajuan tersebut paling tidak, juga ditentukan oleh dua hal, yaitu sebagai berikut:
1.     Terjadi asimilasi antara bahasa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
2.     Gerakan penerjemahan dilakukan dalam tiga fase. Fase pertama pada Khalifah Al-Mansyur hingga Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Fase kedua berlangsung mulai Khalifah Al-Makmun hingga Tahun 300 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam bidang Filsafat dan kedokteran pada fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas, selanjutnya bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.[7]
3.     IV.   KESIMPULAN
A.     Riwayat Hidup Al-Makmun
Al-Ma’mun Abdullah Abu Al-Abbas bin Ar-Rasyid, dilahirkan pada tahun 170 H, tepat pada malam jum’at di pertengahan bulan Rabi’ul Awwal. Ibunya adalah mantan budak yang kemudian dikawini oleh ayahnya. Namanya Murajil, dia meninggal saat masih dalam keadaan nifas setelah melahirkan Al-Ma’mun.
1.     Perluasan Daerah Islam Selama Pemerintahan Al-Makmun
Wilayah kekuasaan dunia Islam terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur.
1.     Sistem Ketatanegaraan Al-Makmun
Al-Makmun pengganti Ar-Rasyid, dikenal sebagai Khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani beliau Menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli.
1.     Masa kejayaan al-Makmun
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan anaknya Al-Makmun (813-833M). Setelah ayahnya memerintah negara dalam keadaan makmur, kekayaannya melimpah, dan keamanan terjamin, walaupun masihn adan juga pemberontakan. Dalam fase keemasan inilah lahir berbagai ilmu Islam, dan telah diterjemahkan berbagai ilmu penting kedalam bahasa Arab.
1.     V.      PENUTUP
Demikianlah makalah Sejarah Peradaban Islam di masa Al-Makmun ini kami sampaikan, kami telah berusaha maksimal dalam penulisan makalah ini, jika masih ada kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Kritik dan saran yang konstruktif senantiasa kami nantikan sebagai bahan evaluasi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Amir Amin, Samsul,Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2009. cet. I
As-Suyuthi, Imam, Tarikh Al-Khlafa’, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000.
Hajmy, A., Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986. cet. III
Yatim, Badri, Sejarah Peraddaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Cet XV.


Rabu, 17 Mei 2017

Positive degree

1.       Positive degree
When we speak about nnly one person or thing, we use the positive degree.
Examples:
·           This house is big. (In this sentence only one noun “The house” is talked about)
·           He is a tall student.
·           This fleower is beautiful.
·           He is an intelligent boy.
Each sentence mentioned abouve  talks about only one noun.
2.       comparative degree
When we compare two persons or two things with each other, we use both the Positive degree and Comparative degree
Examples:
a)         * This house is bigger than that one. (Comparative degree)
* This house is not as big as that one. (Positive degree)
* The term “bigger” is the comporative version of the term “big”.
                Both these sentences convey the same meaning.
b)        This floweris more beautiful than that. (Comparative)
This flower is not as beautiful as that. (Positive)
The term “more beautiful” is the comparative version of the term “beautiful”.

Both  these sentences convey the same meaning.
3.       Superlative degree
When we compare more than two persons or thing with one another, we use all the three Positive, Comparative and Superlative degree.
Examples:
a)         This is the biggest house in this street. (Superlative)
This house is bigger tham any ather house in this street. ( Comparative)
No other house in this street is as big as this one. ( Positive)
The term “biggest” is the superlative version of the term “big”
All the three sentences convey the same meaning.
b)        This flower is the most beautiful one in the ganden. (Superlative)
This flower is more beautiful than any other flower in this garden. (Comparative)
No other flower is this garden is as beautiful as this one. (Comparative)
The term “most beautiful” is the superlative version of the term  “beautiful”.
All the three sentences convey the same meaning.

*Degree of Compersion are applicable anly to Adjectives and Adverbs*
Same Adjectives and adverbs get their Comparative forms by simply getting “er” after them and their superlative terms, by getting  “est” after them.
Examples:
Hard                                      harder                                  hardest
Big                                          bigger                                   biggest
Tall                                         taller                                      tallest
Long                                      longer                                   longest
Short                                     shorter                                 shortes
Costly                                    costlier                                 costliest
Simple                                  simpler                                 simplest

Same Adjectives and adverbs get their Comparative forms by simply getting “more”  before them.
And their superlative terms by getting “most” before them.
Examples:
Beautiful                              more beautiful                  most beautiful
Effective                              more effective                  most effective
Effectively                           more effectively              most effectively
Enjoyable                            more enjoyable                                most enjoyable
Useful                                   more useful                       most useful
Different                             more different                  most different
Honest                                 more honest                      most honest
Qualified                              more qualified                  most qualified

Irregular adjectives
Three are a few irregular adjectives, and you will just have to learn them. Here is the comparison of the irregular adjectives that you know.

Positive                                                                : Comparative                                    : Superlative

Bad                                                        : Worse                                                                : worst
Far                                                          : Farther/Further                             : Farthest/Furthest
Good                                                     : Better                                                 : Best
Little                                                      : Less                                                     : Least
Much/many                                       : More                                                  : Most















1. Gelar Positif
Ketika kita berbicara tentang nnly satu orang atau hal, kita menggunakan tingkat positif.
contoh:
• Rumah ini besar. (Dalam kalimat ini hanya satu kata benda “Rumah” adalah berbicara tentang)
• Dia adalah seorang mahasiswa tinggi.
• fleower ini indah.
• Dia adalah seorang anak cerdas.
Setiap kalimat yang disebutkan abouve berbicara tentang hanya satu kata benda.

2. derajat komparatif
Ketika kita membandingkan dua orang atau dua hal dengan satu sama lain, kita menggunakan kedua tingkat Positif dan derajat Perbandingan
contoh:
a)   * Rumah ini lebih besar dari satu. (Derajat Perbandingan)
       * Rumah ini tidak sebesar yang satu itu. (Derajat Positif)
       * Istilah “besar” adalah versi comporative istilah “besar”.
Kedua kalimat ini menyampaikan makna yang sama.

b) ini floweris lebih indah dari itu. (Komparatif)
    Bunga ini tidak seindah itu. (Positif)
    Istilah “lebih indah” adalah versi komparatif istilah “indah”.

            Kedua kalimat ini menyampaikan makna yang sama.
3. tingkat superlatif
Ketika kita membandingkan lebih dari dua orang atau hal dengan satu sama lain, kami menggunakan semua tiga gelar Positif, Perbandingan dan Superlative.
contoh:
a)            ini adalah rumah terbesar di jalan ini. (Superlatif)
Rumah ini lebih besar tham setiap rumah ather di jalan ini. (Perbandingan)
Tidak ada rumah lain di jalan ini adalah sebagai besar seperti yang satu ini. (Positif)
Istilah “terbesar” adalah versi superlatif istilah “besar”
Semua tiga kalimat menyampaikan makna yang sama.
b)            Bunga ini adalah salah satu yang paling indah di Ganden tersebut. (Superlatif)
Bunga ini lebih indah daripada bunga lainnya di taman ini. (Komparatif)
Tidak ada bunga lain adalah taman ini adalah sebagai indah seperti yang satu ini. (Komparatif)
Istilah “paling indah” adalah versi superlatif istilah “indah”.
Semua tiga kalimat menyampaikan makna yang sama.

* Tingkat Compersion berlaku anly untuk Kata Sifat Kata Keterangan dan *
Kata sifat yang sama dan kata keterangan mendapatkan bentuk Perbandingan mereka dengan hanya mendapatkan “er” setelah mereka dan istilah superlatif mereka, dengan mendapatkan “est” setelah mereka.
contoh:
Keras                                     keras                                     tersulit
Besar                                     lebih besar                          sangat besar
Tinggi                                    lebih tinggi                         tertinggi
Lama                                     lagi                                         terpanjang
yang terpendek                                pendek                                               pendek
Mahal                                   termahal                              mahal
Sederhana                          sederhana                          sederhana

Kata sifat yang sama dan kata keterangan mendapatkan bentuk Perbandingan mereka dengan hanya mendapatkan “lebih” sebelum mereka.
Dan istilah superlatif mereka dengan mendapatkan “paling” sebelum mereka.
contoh:
Indah                                    lebih indah                          paling indah
Efektif                                   lebih efektif                      paling efektif
Efektif                                   lebih efektif                      paling efektif
Menyenangkan                                lebih menyenangkan    paling menyenangkan
Berguna                               lebih berguna                   paling berguna
Berbeda                               lebih berbeda                   paling berbeda
Jujur                                      lebih jujur                          ​​yang paling jujur
Memenuhi syarat            lebih berkualitas               paling berkualitas

kata sifat yang tidak teratur
Tiga adalah kata sifat yang tidak teratur beberapa, dan Anda hanya harus belajar mereka. Berikut adalah perbandingan dari kata sifat yang tidak teratur yang Anda tahu.

Positif                                   : Perbandingan                                 : Superlative

Bad                                        : Lebih buruk                                      : terburuk
Jauh                                       : Lebih jauh / lebih lanjut              : Terjauh / Terjauh
Baik                                        : Lebih Baik                                         : Terbaik
Sedikit                                  : Kurang                                               : Least

Banyak / banyak               : Lebih                                                   : Sebagian besar

Makalah Arthropoda & Archinodermata

BAB 1.
PENDAHULUAN


A.        Latar Belakang
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30 m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem.
Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya.
B.        Rumusan Masalah
 -          Filum apa saja yang mengelompokkan hewan?
 -          Apa ciri-ciri dari filum echinodermata ?
C.        Tujuan
-           Memahami Klasifikasi  dan  pertumbuhan dan perkembangan Arthropoda dan Echinodermata
-           Memenuhi Tugas dari Guru Biologi di SMAN 1Makarti Jaya
-           Mendapatkan nilai dari Guru Biologi di SMAN 1 Makarti Jaya









BAB 2.
PEMBAHASAN



Berdasarkan tulang belakang, Animalia dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Vertebrata dan Avertebrata.
Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang. Sedangkan Avertebrata adalah hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan Vertebrata digolonglan menjadi satu filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata.
A.        ARTHROPODA ( HEWAN BERUAS)
Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki yang beruas-ruas seperti kaki seribu, laba-laba & belalang. Kerangka luarnya yang bersendi berfungsi untuk menutupi & melindungi alat-alat dalam serta memberibentuk pada tubuh.
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
A.1.     Ciri Tubuh Artropoda
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh . Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm, namun kebanyakan berukuran kecil. Bentuk arthropoda pun beragam. Arthropoda (filum Arthropoda) adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Ciri-ciri Arthropoda
·         Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). 
·         Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin. 
·         Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap-tasi untuk mengunyah dan mengisap.
·         Anus terdapat di bagian ujung tubuh. 
·         Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
·         Sistem pernafasan:  Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.
·         Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera.
·         Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada curstacea.
·         Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran malpighi.
·         Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).
A.2.           Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda
Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Kelas Crustacea (golongan udang).
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4. Kelas Insecta (serangga).
1.               Crustacea
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut :
a.   Struktur Tubuh
-  Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut).
-  Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1)   pasang antena
2)   pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3)   pasang maksilla
4)  pasang maksilliped. Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. 
Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan
b.    Sistem Organ
1)  Sistem Pencernaan
 -   Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.
- Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.
-  Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.
 - Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut    kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2)   Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3)   Sistem Peredaran
Darah Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4)   Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
 5)   Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya).
Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi
A.3.                        Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
 1)   Entomostraca (udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a) Branchiopoda
b) Ostracoda
c) Copecoda
d) Cirripedia
 2)   Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
       a) Isopoda
 b) Stomatopoda
c) Decapoda

1) Entomostraca
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton,  adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara lain
a) Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.  Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton.  Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
b) Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c) Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d) Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit.  Cara hidup cirripedia beraneka ragam.  Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). 
Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
 a). Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral , berkaki sama.
Contoh:
– Onicus asellus (kutu perahu)
– Limnoria lignorum Keduanya adalah pengerek kayu.
 b) Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c) Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.
Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.  Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
A.4.     Peran crustacea bagi kehidupan manusia:
a. menguntungkan :
     1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan   ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
 b. merugikan
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
3.    Arachnida
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.
Tempat hidupnya adalah di darat. Ciri-ciri ArachnidaTubuh terbagi atas kepala, dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.  Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
-          Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
-          Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam). - Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia.
-          Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
-          Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.

a. Scorpionida Contohnya:
–    Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
        Ketonggeng (Buthus) Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.
b.Arachnoida.
  Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
-Tarantula (Rhechostica hentz) Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
c.Aracina
contohnya:
– Caplak kudis (Sacroptes scabiei )
– Caplak unggas (Dermanyssus)
– Caplak sapi (Boophilus annulatus)
– Tungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina, misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
d. Myriapoda
* Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki.
* Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).
* Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan. Ciri-ciri Myriapoda.
* Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
 * Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
* Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
* Susunan saraf tangga tali.
* Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
*Sistem peredaran darah terbuka.
* Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
* Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
A.5.                 Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-cirinya Chilopoda.
·         Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
·         Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
·         Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
·         Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
·         Kelas ini sering disebut Sentipede.

       2. Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda
·         Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
·         Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
·          Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
·         Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.

A.6.                 Insecta

Insecta sering disebut serangga atau heksapoda.

·         Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam.
·         Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo.
·         Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya Ciri-ciri Insecta, antara lain:
·         Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut. Kepala dengan:
a.  Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
b.  Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit. - Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
-   Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.
*  Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)

B.        ECHINODERMATA (HEWAN BERDURI)
Hewan ini berhabitat di laut, biasanya menetap. makanannya berupa organisme-organisme yang lebih kecil/sisa-sisa organisme mati. Tubuhnya mempunyai duri & tidak beruas-ruas.
Adapun hewan yang termasuk filum Echinodermata, yaitu bintang laut, bintang ular & landak laut/bulu babi.
B.1.     Defenisi Echinodermata
Berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri.
Memang jika kita meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok.
B.2.     Ciri Umum Echinodermata
Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Ciri-ciri Berikut ini ciri-ciri filum echinodermata secara umum:
a. Semua echinodermata hidup di air laut;
b. Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian;
c. Tidak ada kepala;
d. Tidak bersegmen;
e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;
f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
g. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;
i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270);
 j. Semua echinodermata hidup di laut;
k. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat
Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka m. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah .
B.3.     Klasifikasi Hewan Echinodermata
Berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea.
1. Asteroidea Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
2. Echinoidea Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas
3. Ophiuroidea Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum) Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).
4. Crinoidea Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp).
 5. Holoturoidea Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut.
B.4.     Peranan Echinodermata
Memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut. Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;
4. Telur bulu babi dapat dimakan;
5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
6. Sebagai pembersih pantai;
7. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;dsb
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat
3. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb Cara Reproduksi Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri.
Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri











BAB 3.
PENUTUP


A         .  KESIMPULAN
1. Ciri utama hewsan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
2. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. 3. Arthropoda dibagi menjadi empat sub-filum, yaitu Trilobita, Chelicerata, Onychopora, dan Mandibulata.
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).
2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.
 3. Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan   keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.
B.        SARAN
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistemkehidupan, Arthropoda.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/24539824/Makalah-Biologi-Phylum-Arthropod- A






















KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridhoNya makalah yang berjudul “Kingdom Animalia” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disajikan dengan menggunakan bahasa indonesia. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada guru yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Dan tak lupa pula ucapan terimakasih , kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian makalah ini. Makalah ini menjelaskan tentang Arthropoda dan Echinodermata salah satu filum yang akan dipelajari pada pelajaran Biologi. Pembahasan yang dikemukakan meliputi ciri-ciri umum, reproduksi, cara memperoleh makan, daur hidup dan peranannya dalam kehidupan manusia. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segalah masukan dan saran yang sifatnya membangun.
Makarti Jaya,  Mei 2017
Penulis














ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
BAB    I           PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A.        Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B.        Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C.        Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB    II         PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A.        Arthropoda ....................................................................................................................2
            1. Ciri Tubuh Artropoda ............................................................................................... 2
            2. Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda ................................................................... 3
       3. Klasifikasi Crustacea ................................................................................................ 4
       4. Peran crustacea bagi kehidupan manusia ................................................................. 6
       5. Klasifikasi (penggolongan Myriapoda) .................................................................... 8
            6. Insecta ....................................................................................................................... 9
B.        ECHINODERMATA ................................................................................................. 10
            1. Defenisi Echinodermata ......................................................................................... 10
            2. Ciri Umum Echinodermata .................................................................................... 10
            3. Klasifikasi Hewan Echinodermata ......................................................................... 11
            4. Peranan Echinodermata .......................................................................................... 12
BAB    III        PENUTUP ...................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKAN .......................................................................................................... 15













iii