Minggu, 05 Februari 2017

Adat, Etika dan Moral Novel Salah Asuhan

Novel Salah Asuhan



Salah Asuhan adalah sebuah novel Indonesia karya Abdoel Moeis yang diterbitkan tahun 1928 oleh Balai Pustaka. Novel yang kala itu terbit di Hindia Belanda ini sekarang telah dianggap sebagai salah satu karya sastra Indonesia modern awal terbaik sepanjang masa.

Etika moral yang dapat kita temukan pada novel "Salah Asuhan" sebagai berikut.
1.       Penolakan secara halus dan tidak menyakiti hati saat ada yang menyatakan perasaan. Bukti: Ketika Hanafi mengemukakan isi hatinya. 
2.      Belenggu Kebiasaan: Bukti: Sementara itu. walaupun mereka telah mengetahui bahwa Hanafi akan menikah dengan Corrie. Corrie menolak secara halus.
3.      Meminta maaf apabila berbuat salah. Bukti: Maka ia meminta kepada istrinya supaya disediakan kain kafan pembungkus mayatnya.

Adat yang bisa ditemukan pada novel "Salah Asuhan" sebagai berikut.
1.       Dilarang menikah beda suku. Bukti: Corrie merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan Hanafi karena perbedaan budaya di antara mereka. 
2.      Sebagai seorang istri, sudah sewajarnya menunggu suami di rumah.
3.      Seorang istri bagaimanapun juga harus bersikap hangat pada suami. Rapiah dan ibunya tetap menunggu kedatangan Hanafi di kampungnya.

Kebiasaan yang bisa ditemukan pada novel "Salah Asuhan" sebagai berikut.
1.       Hanafi: Bergaul dengan orang Eropa.Bukti: Selama di Betawi, Hanafi dititipkan pada keluarga Belanda,sehingga dia setiap hari dididik secara Belanda dan bergaul dengan orang-orang Belanda. Pergaulan Hanafi setamat HBS juga tidak terlepas dari lingkungan orang-orang Eropa.
2.      Corrie: Mengobrol bersama Hanafi.Bukti: Mereka suka mengobrol berdua.
3.      Rapiah: Menerima perlakuan suaminya dengan pasrah. Bukti: Namun, Rapiah tak pernah melawan dan semua perlakuan Hanafi diterimanya dengan pasrah.

4.      Ibu Hanafi: Memperhatikan Hanafi. Bukti: Walaupun ibu Hanafi hanyalah seorang janda, dia menginginkananaknya menjadi orang pandai. Karena itu, ia bermaksud menyekolahkan Hanafi setinggi-tingginya. Selama sakit, Hanafi banyak mendapatkan nasihat dari ibunya.

1 komentar: