BIODATA/PROFIL
RUDY HARTONO KURNIAWAN
1.
Indentitas Tokoh
Nama :
Rudy Hartono (Nio Hap Liang)
Tempat/ Tgl.Lahir : Surabaya, 18 Agustus 1949
Pendidikan Terakhir : SMA
Pendidikan Terakhir : SMA
Nama Orang Tua : Ayah : Zulkarnain Kurniawan
Ibu :
Endang Suryaningsih
2.
Keunggulan Tokoh
1. Meraih puncak tertinggi dibidang
Bulu Tangkis
2. Seorang Pebisnis yang ulet
3. Tokoh Perintis Bulu Tangkis di Indonesia
3.
Alasan Mengidolakan
1. Ulet dan pantang menyerah
2. Prestasi Bulu Tangkisnya sangat
membanggakan baik Nasional maupun Internasional
BIOGRAFI RUDI HARTONO
Rudy Hartono Kurniawan ( Chinese :
Nio Hap Liang ) merupakan anak ke-3 dari 9 bersaudara yang lahir dari pasangan
Zulkarnain kurniawan dan Endang Suryaningsih, Rudy memiliki dua orang kakak
yang bernama Freddy Harsono dan Diana Veronica, serta memiliki 6 orang adik.
Orang tua Rudy tinggal di Jalan Kaliasin 49 (sekarang Jalan Basuki
Rahmat), Surabaya, Jawa Timur dan bekerja
sebagai penjahit pakaian pria. Selain itu orang tua Rudy juga
mempunyai usaha pemrosesan susu sapi di Wonokromo, Jawa
Timur. Seperti anak-anak seumuran lainnya, Rudy kecil juga tertarik dengan
berbagai macam olahraga sejak SD, terutama atletik dan renang.
Pada masa SMP dia juga berkecimpung
di olahraga bola voli dan pada masa SMA dia juga adalah pemain sepakbola yang
handal. Tapi dari semua olahraga yang dia ikuti, keinginan terbesarnya akhirnya
hanya jatuh pada permainan bulutangkis. Pada usia 9 tahun, Rudy kecil sudah
menunjukkan bakatnya di bulutangkis. Tetapi ayahnya baru menyadarinya ketika
Rudi sudah berumur 11 tahun. Sebelum itu Rudy hanya berlatih di jalan raya
aspal di depan kantor PLN di Surabaya, yang sebelumnya dikenal dengan Jalan
Gemblongan , ditulis oleh Rudy Hartono dalam bukunya “Rajawali Dengan Jurus
Padi “(1986). Rudy berlatih hanya pada hari Minggu, dari pagi hari hingga pukul
10 malam. Setelah merasa cukup, Rudy memutuskan utuk mengikuti
kompetisi-kompetisi kecil yang ada di sekitar Surabaya yang pada masa itu
biasanya hanya diterangi oleh sinar lampu petromax.
Setelah ayahnya menyadari bakat
anaknya, maka Rudy kecil mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi
Bulutangkis Oke dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya. Sekedar
informasi, ayah Rudy juga pernah menjadi pemain bulutangkis di masa mudanya.
Zulkarnain pernah bermain di kompetisi kelas utama di Surabaya. Zulkarnain
pertama kalinya bermain untuk Asosiasi Bulutangkis Oke yang dia dirikan sendiri
pada tahun 1951. Di asosiasi ini ayah Rudy juga melatih para pemain muda.
Program kepelatihannya ditekankan pada empat hal utama yaitu: kecepatan,
pengaturan nafas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam
menjemput target. Tidak mengherankan banyak program kepelatihannya lebih
menekankan pada sisi atletik, seperti lari jarak panjang dan pendek dan juga
latihan melompat (high jump).
Ketika Rudy mulai berlatih di
Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan profesional
yang sesungguhnya. Pada saat itu asosiasi tempat ayah Rudy melatih hanya
mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di PJKA Karangmenjangan.
Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan bersemangat bahkan dia
merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari tempat latihan
sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu listrik sehingga
dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari. Selain itu lapangan
yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan juga ada kantin yang
berada di samping gedung latihan. Setelah ayahnya menyadari bakat anaknya, maka
Rudy kecil mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi Bulutangkis Oke dengan
pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya. Sekedar informasi, ayah Rudy
juga pernah menjadi pemain bulutangkis di masa mudanya.
Zulkarnain pernah bermain di
kompetisi kelas utama di Surabaya. Zulkarnain pertama kalinya bermain untuk
Asosiasi Bulutangkis Oke yang dia dirikan sendiri pada tahun 1951. Di asosiasi
ini ayah Rudy juga melatih para pemain muda. Program kepelatihannya ditekankan
pada empat hal utama yaitu: kecepatan, pengaturan nafas yang baik, konsistensi
permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Tidak mengherankan banyak
program kepelatihannya lebih menekankan pada sisi atletik, seperti lari jarak
panjang dan pendek dan juga latihan melompat (high jump). Ketika Rudy mulai
berlatih di Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan
profesional yang sesungguhnya. Pada saat itu asosiasi tempat ayah Rudy melatih
hanya mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di PJKA
Karangmenjangan. Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan
bersemangat bahkan dia merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari
tempat latihan sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu
listrik sehingga dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari.
Selain itu lapangan yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan
juga ada kantin yang berada di samping gedung latihan. Ketika Rudy mulai
berlatih di Asosiasi yang dimiliki ayah pada saat itulah Rudy merasakan latihan
profesional yang sesungguhnya.
Pada saat itu asosiasi tempat ayah
Rudy melatih hanya mempunyai ruangan latihan di gudang gerbong kereta api di
PJKA Karangmenjangan. Dengan kondisi seperti itu Rudy tetap berlatih dengan
bersemangat bahkan dia merasa bahwa tempat latihan ayahnya jauh lebih baik dari
tempat latihan sebelumnya karena ruangan gedung telah memakai cahaya lampu
listrik sehingga dia bisa tetap berlatih dengan maksimal sampai malam hari.
Selain itu lapangan yang disediakan juga lebih baik dibanding sebelumnya dan
juga ada kantin yang berada di samping gedung latihan. Setelah beberapa lama
bergabung dengan grup ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke grup
bulutangkis yang lebih besar yaitu Rajawali Group yang telah banyak
menghasilkan pemain bulutangkis dunia. Pada awal bergabung dengan grup ini,
Rudy merasa sudah menemukan tempat terbaik dalam mengembangkan kemampuannya
dalam bulutangkis. Namun, setelah mendapat masukan dari ayahnya, ia mengakui
bahwa jika ingin kemampuan dan kariernya di bulutangkis meningkat maka ia harus
pindah ke tempat latihan yang lebih baik. Oleh karena itu, Rudy lantas
bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup di akhir 1965.
Rudi Hartono adalah mantan
pembulutangkis nasional legendaris Indonesia yang sering sekali mengharumkan
nama Indonesia dikancah Internasional di era nya. Rudy Hartono mulai serius
menjalani latihan bulutangkis sejak usia 11 tahun, dan pada tahun 1967 ketika
Rudy berumur 17 tahun ia sudah memperkuat tim Thomas Cup Indonesia itulah awal
keikutsertaannya di ajang Internasional. Dia juga disebut sebagai Maestro
bulutangkis, sampai saat ini belum ada satu pun atlet bulutangkis dunia yang
mengalahkan rekor prestasinya dengan delapan kali menjuarai kompetisi
bulutangkis tertua di dunia yaitu All England, tujuh diantaranya dimenangkan
secara berturut – turut pada tahun 1968 – 1974 , kemudian berselang satu tahun
yaitu pada tahun 1976 Rudy kembali Menjuarai kompetisi All England itu. Bukan
hanya itu saja, masih banyak prestasi yang pernah ia dapatkan.
Pada tanggal 28 Agustus 1976 tepat
setelah iya memperoleh gelar juaranya yang ke 8 dalam kompetisi All Enggland
Rudy Hartono menikahi Jane Anwar dan dikaruniai dua orang anak yaitu Christoper
Hartono dan Christine Hartini K. Rudy menggantungkan raketnya sekaligus menutup
masa keatletannya pada tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ia sudah tidak bisa
lagi bermain bulutangkis walaupun hanya latihan ringan saja karena operasi
jantung yang telah ia jalani di Australia. Zulkarnain Kurniawan yang tidak lain
adalah ayah Rudy Hartono juga merupakan pemain butangkis walaupun hanya pada
tingkat daerah.
Pada tahun 1951 Zulkarnain
mendirikan Asosiasi Bulu Tangkis Oke, program pelatihan yang diberikan di
Asosiasi tersebut ditekankan pada empat hal utama yaitu
kecepatan, pengaturan napas yang baik, konsistensi
permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Rudy juga sempat
mencicipi latihan di Asosiasi bulutangkis milik Ayahnya itu walaupun hanya
sebentar dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke Klub Rajawali yang dinilainya
sebagai klub besar yang banyak menghasilkan atlet bulutangkis dunia. kebanyakan
saudara kandung Rudy merupakan atlet bulutangkis meskipun kebanyakan hanya pada
tingkat daerah saja. Salah satu adik Rudy yang bernama Utami Dewi juga
merupakan atlet bulutangkis nasional yang cukup berprestasi. Rudy Hartono
mengenyam pendidikan SD, SMP, dan SMA nya di Surabaya, Jawa Timur.
Meskipun ia adalah seorang atlet
yang terkenal, berbakat dan memiliki kegiatan pertandingan bulutangkis yang
cukup padat ditambah lagi dengan kegiatan yang lain, akan tetapi Rudy Hartono
tidak pernah mengesampingkan pendidikannya karena ia sadar bahwa ia tidak akan
Berjaya selamanya di ajang bulutangkis dan ia tidak bisa menggantungkan
kehidupannya selamanya pada bulutangkis. Juara Dunia tahun 1980 ini menamatkan
pendidikannya sebagai Sarjana Muda Fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti
Jakarta.
Setelah bergabung dengan Pusat
Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup, kemampuannya meningkat pesat. Ia menjadi
bagian dari tim Thomas Cup yang menang pada 1967. Setahun kemudian, di usia 18
tahun ia meraih juara yang pertama di Kejuaraan All England mengalahkan pemain
Malaysia Tan Aik Huang dengan skor 15-12 dan 15-9. Ia kemudian menjadi juara di
tahun-tahun berikutnya hingga 1974. Namun, nampaknya kedigdayaannya tidak
berlangsung lama. Pada 1975, ia kalah dari Svend Pri. Tetapi, gelar juara All
England ia rebut kembali pada 1976.
Bersama tim Indonesia, Rudy
menjuarai Thomas Cup pada 1970, 1973 dan 1976. Setelah absen selama dua tahun,
Rudy tampil kembali pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis II di Jakarta, 1980.
Semula dimaksudkan sebagai pendamping, ternyata secara mengagumkan Rudy keluar
sebagai juara. Berhadapan dengan Liem Swie King di final, pada usia 31 tahun
Rudy membuktikan dirinya sebagai maestro yang tangguh. Stuart Wyatt, presiden
dari Asosiasi Bulutangkis Belanda berkata, “Tidak diragukan lagi, Rudy Hartono
adalah pemain tunggal terbesar di jamannya. Ia handal dalam segala aspek
permainan, kemampuannya, taktiknya, dan semangatnya.” Juara tujuh kali
berturut-turut dan yang ke delapan (1968-1976) menjadi bukti akan hal itu.
Rekornya ini merupakah hasil dari kemampuannya yang luar biasa di bidang
kecepatan dan kekuatan dalam bermain. Gerakannya nyaris menguasai seluruh area
lantai permainan. Ia tahu kapan harus bermain reli atau bermain cepat. Sekali
ia melancarkan serangan, lawannya nyaris tidak berkutik. Namanya sudah menjadi jaminan
untuk menjadi pemenang, sebab ia hampir tidak pernah kalah. Meski ia sudah
mengundurkan diri, banyak orang masih percaya bahwa ia masih bisa menjadi
pemenang. Mungkin inilah alasan mengapa orang menjulukinya ‘Wonderboy’.
Rudy Hartono merupakan atlet
bulutangkis Indonesia yang sangat legendaris, sampai pada saat ini tahun 2012
belum ada atlet bulutangkis dunia yang bisa menandingi prestasinya, dengan
rekor 8 kali menjuarai All England. Berikut ini adalah daftar prestasi Rudy
Hartono:
·
Juara tunggal putra All England 8 kali (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973,
1974, dan 1976)
·
Runner Up All England disektor ganda putra perpasangan dengan Indra Gunawan
(1971)
·
Runner-Up All England 2 kali (1975, 1978)
·
Juara bersama Tim Indonesia dalam Thomas Cup 4 kali (1970, 1973, 1976 dan 1979)
· Runner Up bersama Tim
Indonesia dalam Thomas Cup 2 kali (1967, 1982)
·
Juara Dunia World Championship, 1980
·
Juara Denmark Open 3 kali (1971, 1972, 1974)
·
Juara Canadian Open 2 kali (1969, 1971)
·
Juara US Open, 1969
·
Juara Japan Open, 1981
·
Juara cabang olahraga percobaan pada Olimpiade 1972 di
Munich. Selain prestasi yang telah disebutkan diatas, atas prestasinya dibidang
olah raga bulutangkis Rudy pun memperoleh banyak penghargaan dari dalam maupun
luar negeri.
Berikut ini daftar penghargaan yang
diperoleh Rudy Hartono:
· Asian
Heroes, TIME Magazine, 2006
· Tercatat
dalam Guiness Book of World Records pada tahun 1982
· Olahragawan
terbaik SIWO/PWI (1969 dan 1974)
· IBF
Distinguished Service Award 1985
· IBF Herbert
Scheele Trophy 1986 ( penerima pertama )
· Honorary
Diploma 1987 dari the International Committee’s “Fair Play” Award
· Tanda
Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama Selain itu, berkat
kepiawaiannya dalam bermain bulutangkis hingga 8 kali menjuarai kompetisi All
England membuat namanya tercatat didalam Guiness Book of World Records ( buku
cacatan rekor dunia yang diterbitkan oleh perusahaan Guiness) sampai saat ini
di tahun 2012 belum ada yang menyaingi rekornya tersebut. Rudy merupakan orang
Indonesia pertama yang namanya masuk kedalam Guiness Book of World Records.
Bukan hanya itu, Rudy Hartono juga
menerima penghargaan dari media yang sangat bergengsi di dunia internasional
yaitu majalah Time pada tahun 2006 dalam katagori “Asian Heroes” kategori
“Athletes & Explorers” versi Majalah Time, Rudy merupakan orang kedua di
Asia yang memperoleh penghargaan setelah sebelumnya Muhammad Hatta terlebih
dulu mendapatkan penghargaan itu pada tahun 1987.
Pada tahun 1971 Rudy Hartono pernah
mencoba dunia akting, dengan bermain di layar lebar bersama Popy Dharsono dalam
film yang berjudul “Matinya Seorang Bidadari”. Kemudian di tahun 1986
Rudy menerbitkan bukunya yang berjudul “Rajawali Dengan Jurus Padi “ dalam
bukunya tersebut Rudy menuliskan kisah perjalanan Hidupnya. Rudy Hartono adalah
salah satu orang yang sangat berkontribusi besar dalam mengharumkan nama
Indonesia di mata dunia Internasional lewat permainan bulutangkisnya. Puluhan
gelar telah ia dapatkan, bahkan bulum ada atlet yang mampu menandinginya.
Berbagai penghargaan dari Internasional juga pernah ia dapatkan. Rudy Hartono
juga sukses mencetak pemain – pemain muda berbakat lainnya, sebut saja Alan
Budi Kusuma yang sukses maraih gelar juara di Olimpiade Barcelona tahun 1992.
Meski pun Rudy Hartono adalah
seorang pembulutangkis yang hebat, ia tatap rendah hati dan tidak pernah bersikap
sombong. Dalam buku biografinya yang diedit oleh Alois A. Nugroho, Rudy
memaparkan rahasia suksesnya dalam bertanding yang tidak lain adalah “Berdoa”,
menurut Rudy “doa adalah kunci Suksesnya”. Dengan berdoa, Rudy memperkuat
pikiran dan iman. Berdoa tidak hanya sebelum bertanding, tetapi juga selama
bertanding. Itu melibatkan kata-kata atau ekspresi yang akan membangkitkan
percaya diri dalam hati dan pikiran. Untuk setiap poin yang ia peroleh selama
bertanding, ia ucapkan terima kasih kepada Tuhan,
“Terima kasih Tuhan untuk poin ini.”
Dia terus berkata seperti itu hingga skor terakhir dan pertandingan berakhir.
Ia percaya bahwa manusia berusaha namun Tuhan yang memutuskan.“Saya melakukan
itu dalam semua pertandingan besar khususnya All England. Bagi saya ini adalah
kenyataan. Kita berusaha tetapi Tuhan yang memutuskan. Saya juga
percaya bahwa kalau kita kalah memang sudah ditentukan demikian, dan kalau kita
menang, itu juga adalah kehendak Tuhan. Kalah adalah hal yang alami, karena
sebagai manusia kita semua pernah mengalami kekalahan. Pemahaman ini akan
melepaskan stress selama bertanding, mengurangi ketakutan, dan kegusaran.
Selain itu, Rudy juga merupaka pribadi yang mandiri serta tidak manja,dan
pantang menyerah ia selalu berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh cita cita.
Ia selalu menanamkan prinsip “Keberhasilan dapat diraih dengan kerja keras”
dalam didirinya. Irfan Murtie seorang perancang komik juga mengangkat kehidupan
Rudy Hartono dalam rancangan komiknya, komik ini dirancang untuk memberi motivasi,
keberanian, dan sikap tidak mudah menyerah kepada remaja, serta memberikan
hiburan yang bermanfaat. Setelah menggantungkan raketnya, Rudy tetap terlibat
dalam olahraga yang ia tekuni semenjak kecil ini, walau hanya dari pinggir
lapangan.
Juara Dunia tahun 1980 ini menjadi
Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI dalam kurun waktu 1981-1985 di bawah
kepengurusan Ferry Sonneville. Sejak itu, ia memusatkan perhatian pada
pembinaan pemain-pemain yang lebih muda, yang diharapkan dapat menggantikannya.
Dari klub yang dipimpinnya, misalnya, lahir Eddy Kurniawan yang kendati belum
berprestasi secara stabil, tapi sudah mampu membunuh raksasa bulu tangkis Cina
seperti Zao Jianghua atau Yang Yang. Pemain-pemain belasan tahun seperti
Hargiono, Hermawan Susanto. atau Alan Budi Kusuma, juga banyak menerima
sentuhan Rudy, untuk bisa tampil dalam kancah pertarungan dunia kelak. Selain
itu, dengan materi yang dimilikinya, ditunjang oleh hubungan yang luas dengan
banyak pengusaha, dan hasil kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Jakarta, Rudy mengembangkan bisnis.
Peternakan sapi perah di daerah
Sukabumi adalah awal mulanya ia bergerak dalam bisnis susu. Seraya membina club
Jaya Raya di Jakarta selatan Rudi menjalankan usaha penggilingan batu, pabrik
shuttlecock, bisnis alat olahraga dengan mengageni merk Mikasa, Ascot, juga
Yonex. Kemudian melalui Havilah Citra Footwear yang didirikan pada 1996, ia
mengimpor berbagai macam pakaian olahraga, dan kini ia malah menjadi Presiden
Komisaris PT. Topindo Atlas Asia, importer oli Top One. Meskipun demikian Rudy
tetap bersahaja dan ramah pada semua orang. Berkat nama besarnya di dunia
bulutangkis, United Nations Development Programme (UNDP) menunjuk Rudy sebagai
duta bangsa untuk Indonesia. UNDP adalah organisasi PBB yang berperang melawan
kemiskinan dan berjuang meningkatkan standar hidup, dan mendukung para
perempuan.
Di mata UNDP, Rudy menjadi sosok
terbaik sebagai duta kemanusiaan. Kiprahnya di dunia olahraga dan kerja
kerasnya menjadi juara dunia menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda. “Ia
menjadi teladan,” kata Ravi Rajan, Resident Representative of UNDP in Indonesia
(Gatra 8 November 1997). Kini, Rudy tidak lagi mengayunkan raketnya di udara.
Faktor usia dan kesehatan membuat ia tidak bisa melakukannya. Sebab sejak ia
menjalani operasi jantung di Australia pada 1988, ia hanya bisa berolahraga
dengan berjalan kaki di seputar kediamannya. Walaupun demikian, dedikasinya
pada bulutangkis tidak pernah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar