Jumat, 20 Januari 2017

Makalah Seni Tari Serimpi

BAB 1
PENDAHULUAN


1.         Latar Belakang
            Tari serimpi adalah jenis tari tradisional daerah Jawa Tengah. Tari ini diperagakan oleh empat penari yang semuanya wanita. Jumlah ini dibuat dengan arti 4 menurt Kanjeng Brongtodinengrat, komposisi 4 penari sebagai simbol dari 4 penjuru mata angin yakni toyo (air), gromo (api), angin (udara) dan bumi (tanah). Sedangkan nama penannya adalah batok, gulu, dhada, dan buncit, yang melambangkan tiang pendopo.
            Nama serimpi sendiri oleh Dr. Priono dikaitkan dengan akar kata “impi”. Gerakkan lemah gemulai tarian serimpi yang berduarasi ¾ hingga 1 jam itu dianggap mampu membawa para penonton ke alam lain (alam mimpi). Konon munculnya tari serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram, saat Sultan Agung memerintah antara 1613 – 1646.
            Tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton sebagai ritual kenegaraan hingga peringatan naik tahta sultan.
            Namun pada tahun 1775, ketika Kerajaan Mataram pencah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta, tari serimpipun terbagi menjadi dua aliran, yakni gaya Kesultanan Yogyakarta dan gaya Kesultanan Surakarta. Tari serimpi di Kesultanan Yogyakarta digolongkan menjadi serimpi badul layar, serimpi dhempel, serimpi genjung. Sedangkan di Kesultanan Surakarta digolongkan menjadi serimpi anglisr mendung dan serimpi bondan.
            Sebagai tari klasik di kalangan Istana Yogyakarta tari  serimpi telah menjadi seni yangadhiluhung serta dianggap sebagai pusaka keraton.
2.         Permasalahan
            Dalam makalah ini kita akan membahas beberapa masalah antara lain:
1. Jenis, peranan tari, keunikan gerak, kostum, dan iringan tari.
2. Kesan yang dirasakan ketika menyaksikan tarian tersebut.
3. Unsur/ hal yang menyebabkan adanya kesan/ keunikan tersebut.





BAB 2
PEMBAHASAN


A. 1.    Jenis Tari
            Jenis tari serimpi merupakan jenis tari tradisional klasik
     2.    Peran Tari
Tari serimpi dipergelarkan di dalam keraton. Merupakan tari uapacara Raja.Tari jenis ini dipergelarkan untuk upacara kerajaan seperti penobatan putra mahkota, tumbuk yuswo dan juga untuk menjamu tamu-tamu raja (menyambut tamu kenegaraan)
     3.    Keunikan Gerak
Mengapresiasikan gerak perang lebih terlihat jelas karena dilakukan dengan gerakan yang sama dari dua  pasang prajurit melawan prajurit yang lain dengan dibantu properti tari berupa senjata.
     4.    Kostum
Kostum yang digunakan adalah kostum pengantin putri Keraton Yogyakarta. Dalam kostum dibagi menjadi 3 yaitu:
-          Busana
1. Kain parang
2. Baju tanpa lengan
3. Sabuk stagen dan epek timang
4. Selenang
5. Jamang/ irah-irahan pada kepala
6. Sumping (hiasan telinga)
-          Properti dan aksesoris
berupa senjata antara lain:
1. Keris kecil/ cundrik
2. Jebang
3. Tombak
4. Jemparing
5. Pistol
       5.  Iringan Tari
Hubungan tari dangan musik pengiringnya jika disederhanakan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama yaitu : musik sebagai pengiring tari, musik sebagai ilustrasi gerak dan musik sebagai pengisi suara. Umumnya alat musik yang digunakan sebagai pengiring tari serimpi adalah gamelan.
B.        Kesan yang kita rasakan ketika menyaksikan tari serimpi adalah menekankan kesamaan dan kebersamaan secara karakter dan gerakan serta kesatuan rasa, sehingga tari serimpi ini terkesan sebagai sati kesatuan.
C.        Yang menyebabkan adanya kesan/ keunikan dalam tari serimpi adalah kemampuan secara teknik penguasaan wiraga, wirama, wirasa. Keempat penari serimpi dengan lihai melakukan gerakkan gemulai yang mengalir dengan lembut dan luwes yang diiringi musik gamelan.






















BAB 3
PENUTUP


Kesimpulan
            Tari serimpi menggambarkan tentang pertikaian antara 2 hal yang bertentangan, yakni antara baik dan buruk, benar dan salah, akal manusia dan napsu manusia.
            Tari serimpi adalah janis tarian tradisional Jawa Tengah. Tari ini diperagakan oleh 4 orang penari yang semuanya wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti empat menurut Kanjeng Brongtodiningrat komposisi empat penari sebagai simbol dari empat penjuru mata angin, yakni toyo (air), gromo (api), angin (udara) dan bumi (tanah). Sedangkan nama perananya adalah Batok, Gulu, Dhada, dan Buncit yang melambangkan tiang pendopo.  



































DAFTAR PUSTAKA























Kata Pengantar

            Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan izin dan karunianya kami telah dapat menyelesaikan pembuatan makalah Seni Budaya tentang Tari serimpi.
            Makalah ini tersusun untuk memenuhi tugas Seni Budaya di SMAN 1 Makarti Jaya Kelas XI serta keingintahuan kami tentang Tari Serimpi.
            Terima kasih kepada Ibu Sri Utami Esti Wahyuni, S,Pd yang telah membimbing kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Juga kepada teman-teman dan berbagai pihak yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.
            Makalah jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuna, pengalaman, oleh karenanya kritik dan saran membangun sangat kami butuhkan agar dapat memperbaiki makalah-makalah yang berikutnya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makarti Jaya,   Januari 2017
Penyusun












ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii
Daftar  Isi ................................................................................................................................ iii
Bab 1 Pendahuluan
            1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
            2.  Permasalahan ........................................................................................................... 1
Bab 2 Pembahasan
            A. Jenis Tari ................................................................................................................. 2
            B. Kesan ....................................................................................................................... 3
            C. Penyebab Timbulnya Kesan .................................................................................... 3
Bab 3 Penutup
            Kesimpulan ................................................................................................................... 4
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 5












iii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar